July 21, 2011

ditiang-tiang

pada mereka yang matanya tiada ada dengan jiwa aku mereka bisa bilang aku gila bilamana aku luah kata tak terpatri cara tak halal pada fitrah manusia tak cantik pada pandang seorang wanita hanya yang aku kisah bila dipertikai hak agama aku dengan kamu biar serumpun kita cuma ada yang tak serupa kadang kalanya kerna kita semua punya beda itu yang istimewa pada kau yang punya mata dan juga jiwa punya rupa dan juga gaya kita tak serupa aku tak pinta apa-apa biar dicemuh dihina aku pasak kaki seutuhnya pada landas aku pilih aku pasung semangat juang pada yang telah aku ikat niatnya erat-erat ditiang-tiang hati moga aku terus kuat meski yang dilihatkan sang manusia ejek jelir lidah nista kata menusuk tajam jauh menyusup bisa luka pada jiwa terdalam yang dah hancur remuk dengan desakan dunia pada aku yang diam yang sayu yang mengalir lembut itu jiwa terpaling kuat jiwa terpaling berharga jiwa yang terpaling unggul hidup seorang tak perlu ikut arus dunia keterlaluan yang hanya pinjaman yang hanya lakon layar pelakon-pelakon fana yang mereka pun belum tentu fahamnya pada babak-babak utama yang sekadar dibodoh-bodohkan entah apa-apa yang jerit pekiknya sebenarnya hanya sunyi kaku yang dimuka-muka aku disini sakit pada dada menahan asak jiwa menulis yang entah apa-apa yang sebenarnya juga jiwa, yang tiada koma mahupun nokhtahnya

2 comments:

lisa min said...

bahasa kau tinggi sgt nadia! hehehe..xtrmmpu ak nk mmhami. hehe.

nadia said...

yeke? huhuhuhu